Thursday 4 December 2008

Lelah

Kaki lelah ada obatnya, hati lelah apa obatnya?
Tubuh lunglai bisa ditanggulangi, bagaimana dengan hati yang lunglai?

Ketika lampu menyala, raut ceria di wajah,
ketika lampu mati, air mata mengalir tak henti
Ditengah orang banyak, banyak kata terucap,
ketika sendiri, tak ada kata yang terucap
Disiang hari, aktivitas merebut waktu demi waktu,
dimalam hari hanya ditemani keheningan

Sepi kulihat ke dalam hati
Bunyi jam terdengar di pagi subuh saat terbangun
Detak jantung terdengar jelas, waktu itu ayam belum berkokok
Fajar masih bersiap untuk terbit, ahh akhirnya membangunkan fajar lagi pagi ini

Lelah kurasa di dalam dada
Entah adakah yang mengerti atau memang tidak perlu dimengerti
Entah haruskah terucap atau memang tidak perlu diucap

Siapa disana, disini ada isi hati yang tak terungkap
Ada kegalauan yang tak mudah terucap dengan kata
Air mata kembali menjelaskannya
Siapa disana, disini ada rasa yang hampir hilang
Adakah yang bertanya

Lelah

3 comments:

Anonymous said...

hati kita sungguh endurable, jadi ga perlu obat.-yant-

Max has a meaning said...

its just a prose anyway. it need to be healed though

Anonymous said...

wah hebat,max bisa comment!haha,yeah I know it's you k'sly...yeap..anyway..-yant-